NTT Gelar Diskusi Dalam Upaya Dorong Pembangunan Sektor Pariwisata

Selasa | 30 Juli 2019 | 22:42:05 WIB
Kejaksaan Agung RI

FOTO : ISTIMEWA/MEDIAKOTA

MEDIAKOTA.COM,-Jakarta,--
Dalam rangka meningkatkan pembangunan di sektor pariwisata Nusa Tenggara Timur (NTT), baru-baru ini telah diadakan diskusi pengembangan pariwisata NTT, bertempat di Anjungan Rote, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur (27/7/2019).

Gelar diskusi ini diikuti oleh Diaspora NTT perwakilan Jakarta, FKM Flabamora NTT dan tokoh pemuda dan tokoh masyarakat asal NTT se Jabodetabek.

Adapun sebagai Nara sumber pada Diskusi Pembangunan Pariwisata NTT kali ini antara lain, DR. Frans Teguh, MA, Drs. Vincensius Jemadu, MBA
Don Bosco Selamun (Metro TV) dan
Marsel Rengka.

Ketua pelaksana, Viktor Manek, pada kata sambutannya mengatakan,
diperlukan upaya sungguh-sunggu dan secara bersama-sama membangun NTT, bekerjasama menyambut momentum yang sangat krusial saat
ini.

Dikatakannya, Diaspora NTT di seluruh Indonesia, bahkan dunia perlu dirangkul dalam proses membangun
pariwisata NTT.

DR. Frans Teguh, MA, juga menyampaikan hal yang senada, membangun sektor pariwisata harus melibatkan masyarakat lokal dan
kerjasama semua pihak.

Dikatakannya, Resources seperti alam dan budaya perlu diolah, karena tidak cukup untuk mengembangkan
pariwisata jika dibiarkan. Pariwisata harus didukung juga oleh industri pertanian, peternakan, perkebunan dan sentra kreatif.

Menurutnya, Jika pengembangan fisik tidak diimbangi oleh pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) maka industri pariwisata tidak akan mampu berkembang secara optimal.
Diantara seluruh values yang NTT punya, mana yang akan dipilih untuk diutamakan? Otentisitas,
konservasi atau jangan sampai salah mengelola, salah mengembangkan values karena pada
akhirnya pengembangan pariwisata dapat mematikan pengembangan pariwisata itu sendiri.

Kompetisi antar daerah untuk menjadi destinasi prioritas itu sangat tinggi
sehingga sayang jika NTT tidak menggunakan kesempatan ini dengan baik.

Deal of investment tidak boleh didominasi oleh pendanaan asing, perlu juga domestik agar tidak
kehilangan nilai lokal yang sebetulnya adalah kekuatan pariwisata NTT.
Salah satu tantangan, kenaikan PAD atau pemasukan sektor pariwisata belum sejalan dengan
kenaikan taraf hidup masyarakat. (fz)