UNINDRA Tidak Terburu-buru Hadapi Era Revolusi Industri 4.0

Kamis | 11 April 2019 | 08:38:15 WIB
Kejaksaan Agung RI

FOTO : ISTIMEWA/MEDIAKOTA

MEDIAKOTA.COM,-Jakarta,---
Rektor Universitas Indraprasta PGRI, Prof. DR. H. Soemaryoto berharap agar dalam upaya mengantisipasi era disruptif digitalisasi atau dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, kita perlu berpikir secara jernih dan rasional termasuk antisifatif.

Di era disruftip digitalisasi intinya akan menjadi berkurang sistem kerja manual dan akan diganti dengan robot dan komputer, istilah disrupsi atau kekacauan hal-hal seperti ini akan terjadi, namun Unindra dalam menghadapi era tersebut tidak bersikap terburu-buru.

Demikian ucap Rektor Unindra, Prof, DR, H Sumaryoto, dalam kata sambutannya pada sidang senat terbuka Universitas Indraprasta (UNINDRA) PGRI pada wisuda ke 67 priode semester gasal 2018-2019, bertempat di gd. Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur (10/4/2019).

Dikatakannya, jumlah mahasiswa yang di wisuda sekarang ini 1338 orang, Dari jumlah itu 61,2% atau sebanyak 798 orang wisudawan program strata 2 atau magister. Mahasiswa S2 hanya 11,3%, kali ini wisudanya mencapai 61,2% tentunya konsekuensi dalam melaksanakan kurikulum dan peraturan-peraturan yang berlaku bahwa setiap baru semester genap itu memang didominasi oleh mahasiswa strata 2

Gelar Wisuda ke-67 ini dihadiri antara lain, LPP wilayah 3 yang termasuk pengurus besar PGRI, Pengurus PGRI pusat pengurus BPPL PGRI, Pengurus PGRI Provinsi DKI Jakarta, seluruh jajaran pimpinan akademik, calon wisudawan dan segenap tamu undangan.

Rektor Unindra Prof. DR. H. Soemaryoto dalam sambutannya juga menegaskan pada 2018 - 2019 ini Unindra sudah memulai program untuk studi lanjut para dosen.


"Tahun ini Alhamdulillah sudah menyekolahkan sekolah lanjut S3 Doktor untuk dosen sebanyak 42 orang dan ini tentunya akan berjalan secara berkesinambungan", jelas Sumaryoto.

Soemaryoto optimis, program jangka panjang Unindra pada 2029 akan menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam pembelajaran atau Teaching University.

Di sisi lain, sarana prasarana penunjang universitas terus dibenahi di antaranya dalam waktu dekat rencana akan dibangun 2 unit gedung lagi, sekarang sudah selesai 7 unit gedung baru, termasuk dalam waktu dekat akan dibangun untuk ruangan yang memenuhi syarat untuk mengadakan konferensi seminar dan diskusi bertarap internasional.

"Adapun agenda kedepanakan dilaksanakan Program untuk diskusi ataupun seminar internasional pada 1 Agustus 2019 mendatang di Gedung Bidakara dan perkembangannya sangat luar biasa dari target 200 peserta sekarang sudah terkumpul lebih dari 300 peserta internasional," tegas Sumaryoto lagi. (fz)